Oleh
Nama: Mustainah
NIM: 2013.01.079
Semester: IV.B
Dosen Pengampu: Ani Nafisah, M.Pd.I
Sekolah Tinggi
Ilmu Tarbiyah Al Qur'an Al Ittifaqiah
Indralaya Ogan
Ilir
Tahun Akademik
2014/2015
1.
Apa
pengertian metodelogi pengajaran PAI? Dan apa manfaat memahami metodologi
pengajaran PAI? Jelaskan berdasarkan pemahaman anda!
·
Metode
pengajaran adalah suatu cara atau jalan yang berfungsi sebagai alat yang
digunakan dalam menyajikan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pengajaran
yang telah ditentukan. Metode Pembelajaran PAI dapat diartikan sebagai cara
yang digunakan oleh seorang guru agama dalam proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan yang sesuai dengan pendidikan pendidikan Islam.
·
Guru dapat menyajikan bahan pelajaran dengan baik dan dapat
diterima murid dengan baik. Sebagaimana mana telah diutarakan di awal tadi,
bahwa Bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang heterogen, sehingga sangat tidak
cukup bila hanya dikembangkan satu metode dalam pengajaran. Karena hal ini
tentu akan menimbulkan konflik pada diri setiap anak didik yang merasa hal itu
tidak sesuai dengan dirinya. Sehingga apa yang disampaikan oleh guru tidak
mampu dicerna dengan baik. Tentu hal ini akan berbeda kejadiannya bila sang
guru menguasai berbagaimacam metode dan menerapkannya langsung kepada anak
didiknya.
·
Guru dapat mengetahui lebih dari satu metode pembelajaran.
Dengan mempelajari berbagai metode pembelajaran, tentu guru tidak akan buta
terhadap metode. Ia akan terus mengembangkan metode tersebut untuk kemajuan
pendidikan. Metode pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan anak didik
mengerti akan pelajarannya amat banyak bentuknya , contoh seperti metode
ceramah, metodelatihan, metode tanya jawab, metode diskusi, metode demontrasi
dan masih banyak lagi metode yang dapat dilakukan. Kesemuanya itu diadakan agar
apa yang disampaikan pendidik kepada peserta didik dapat dicerna dengan
baik.
·
Guru akan lebih mudah mengendalikan kelas. Dengan menguasai
banyak metode, guru leluasa mengatur kelasnya untuk mengadakan suatu proses
belajar, selain hal itu dapat menghemat tenaga guru, juga dapat mempercepat
proses belajar mengajar. Dengan berbagai bentuk metode, guru akan lebih mudah
mengontrol mana siswa yang aktif dan mana siswa yang pasif.
·
Guru akan lebih kreatif dalam mengatur suasana kelas. Semakin
kaya dengan metode maka guru akan semakin kreatif dalam membuat suasana di
dalam kelas. Guru yang kaya akan metode akan selalu menjadikan suasan menyenangkan
bagi para peserta didiknya. Sehingga kegiatan belajar mengajar akan berjalan
lancar.
·
kreatifitas dalam menyalurkan ilmunya kepada anak didik akan
lebih variatif. Semakin banyak metode yang dikuasai oleh guru dalam
menyampaikan mata pelajaran kepada anak didiknya, akan semakin mudah ia
menyalurkan ilmunya. Walaupun ia menghadapi berbagai macam perbedaan yang
dimiliki oleh masing-masing anak didik.
2.
Apa
saja ruang lingkup PAI beserta tujuannya? Uraikan!
·
Al-Qur'an
tujuannya:
1)
Meningkatkan kecintaan
peserta didik terhadap al-Qur'an.
2)
Membekali peserta didik
dengan dalil-dalil yang terdapat dalam al-Qur'an sebagai pedoman dalam
menyikapi dan menghadapi kehidupan.
3)
Meningkatkan
kekhusyukan peserta didik dalam beribadah terlebih salat, dengan menerapkan
hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surat/ayat dalam surat-surat pendek
yang mereka baca.
·
Akidah-Akhlak
tujuannya:
1)
Menumbuhkembangkan
akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan,
pengamalan, pembiasaan, serta pe-ngalaman peserta didik tentang akidah Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya
kepada Allah SWT;
2)
Mewujudkan manusia
Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi
dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.
·
Fiqih/Ibadah tujuannya:
Membekali
peserta didik agar dapat:
1)
Mengetahui dan memahami
pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan
hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam fikih ibadah dan hubungan
manusia dengan sesama yang diatur dalam fikih muamalah.
2)
Melaksanakan dan
mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dalam melaksanakan ibadah kepada
Allah dan ibadah sosial. Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan
menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam
kehidupan pribadi maupun social.
·
Sejarah Kebudayaan
Islam tujuannya:
1) Membangun
kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran,
nilai-nilai dan norma-norma Islam yang
telah dibangun oleh Rasulullah saw dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan
peradaban Islam.
2) Membangun
kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini,
dan masa depan.
3) Melatih
daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan
didasarkan pada pendekatan ilmiah.
4) Menumbuhkan
apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam
sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.
5)
Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah
dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh
berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi,
iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban
Islam.
3.
Komponen
apa saja yang harus diperhatikan dalam prosedur umum kegiatan pembelajaran?
Jelaskan!
Di dalam pembelajaran, terdapat
komponen-komponen yang berkaitan dengan proses pembelajaran, yaitu :
·
Kurikulum
Kurikulum sebagai rancangan
pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek
kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan
dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak
bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat.
·
Guru
Di dalam masyarakat, dari yang
paling terbelakang sampai yang paling maju, guru memegang peranan penting. Guru
merupakan satu diantara pembentuk-pembentuk utama calon warga masyarakat.
Peranan guru tidak hanya terbatas sebagai pengajar (penyampai ilmu
pengetahuan), tetapi juga sebagai pembimbing, pengembang, dan pengelola
kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi kegiatan belajar siswa dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
·
Siswa
Siswa atau Murid biasanya digunakan
untuk seseorang yang mengikuti suatu program pendidikan di sekolah atau lembaga
pendidikan lainnya, di bawah bimbingan seorang atau beberapa guru. Dalam
konteks keagamaan murid digunakan sebagai sebutan bagi seseorang yang mengikuti
bimbingan seorang tokoh bijaksana. Meskipun demikian, siswa jangan selalu
dianggap sebagai objek belajar yang tidak tahu apa-apa. Ia memiliki latar
belakang, minat, dan kebutuhan serta kemampuan yang berbeda. Bagi siswa,
sebagai dampak pengiring (nurturent effect) berupa terapan pengetahuan dan atau
kemampuan di bidang lain sebagai suatu transfer belajar yang akan membantu
perkembangan mereka mencapai keutuhan dan kemandirian.
·
Metode
Metode pembelajaran adalah cara yang
dapat dilakukan untuk membantu proses belajar-mengajar agar berjalan dengan
baik, metode-metode tersebut antara lain : Metode
Ceramah, Metode Tanya Jawab, Metode
Diskusi, Metode Demonstrasi, Metode
Eksperimen dan masih banyak lagi.
·
Materi
Materi juga merupakan salah satu
faktor penentu keterlibatan siswa. Adapun karakteristik dari materi yang bagus
menurut Hutchinson dan Waters adalah:
a)
Adanya teks yang menarik.
b)
Adanya kegiatan atau aktivitas yang menyenangkan serta
meliputi kemampuan berpikir siswa.
c)
Memberi kesempatan siswa untuk menggunakan pengetahuan dan
ketrampilan yang sudah mereka miliki.
d)
Materi yang dikuasai baik oleh siswa maupun guru.
·
Alat Pembelajaran (Media)
Media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media pembelajaran adalah
perangkat lunak (soft ware) atau perangkat keras (hard ware) yang berfungsi
sebagai alat belajar atau alat bantu belajar.
·
Evaluasi
Istilah evaluasi berasal dari bahasa
Inggris yaitu “Evaluation”. Menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu
tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari suatu hal. Ada pendapat
lain yang mengatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data
seluas-luasnya, sedalam-dalamnya yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guna
mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan
mengembangkan kemampuan belajar.
4.
Jelaskan
perbedaan antara model, metode, strategi, dan pendekatan pembelajaran!
MODEL
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
METODE
Metode merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode. Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan. Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode pembelajaran.
Metode merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode. Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan. Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode pembelajaran.
STRATEGI
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Selanjutnya dijelaskan strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Selanjutnya dijelaskan strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
PENDEKATAN
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.
5.
Factor-faktor
apa saja yang harus diperhatikan dalam menentukan metode pembelajaran dalam
proses pembelajaran? Jelaskan!
Faktor-faktor
yang mempengaruhi metode pembelajaran
a.
Anak didik
Anak didik
adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan. Di sekolah, gurulah
yang berkewajiban mendidiknya. Perbedaan individual anak didik pada aspek
biologis, intelektual, dan psikologis mempengaruhi pemilihan dan penentuan
metode pembelajaran mana yang sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan
belajar yang kreatif demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
b.
Tujuan
Tujuan adalah
sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar-mengajar. Tujuan dalam
pendidikan dan pengajaran ada berbagai jenis, ada tujuan instruksional, tujuan
kurikuler, tujuan institusional dan tujuan pendidikan nasional. Metode yang dipilih
guru harus sejalan dengan taraf kemampuan anak didik dan sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
c.
Situasi
Situasi
kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari hari ke
hari.Guru harus memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi yang
diciptakan itu.
d.
Fasilitas
Fasilitas
merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran.
Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di
sekolah.Misalnya ketiadaan laboratorium untuk praktek IPA kurang mendukung
penggunaan metode eksperimen.
e.
Guru
Setiap guru
mempunyai kepribadian yang berbeda. Latar pendidikan guru diakui mempengaruhi
kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala
dalam memilih dan menentukan metode.
6.
Jelaskan
mengapa begitu penting kita menerapkan metode pembelajaran yang inovatif dan
modern dalam prroses pembelajaran!
Menerapkan pembelajaran inovatif dan modern di kelas, maka siswa
akan lebih antusias untuk mengikuti pembelajaran, pembelajaran menjadi menarik
dan tidak membosankan karena dalam mengajar guru menggunakan berbagai media,
metode yang bervariasi, siswa dilibatkan langsung dalam pembelajaran. Pembelajaran
akan menjadi lebih bermakna manakala siswa dilibatkan langsung dalam
pembelajaran.
7.
Jelaskan
definisi, karakteristik (keuntungan dan kelemahan) dan langkah-langkah
metode-metode pembelajaran berikut ini: ceramah, demontrasi, eksperimen,
resitas, team teaching dan pilihlah dua metode yang kalian ketahui!
·
Metode
ceramah
Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan.
Metode ini senantiasa bagus bila pengunaannya betul-betul disiapkan dengan
baik, di-dukung alat dan media serta memperhatikan batas-batas kemungkinan
penggu-nannya.
Kelebihan dan
Kelemahan Metode Ceramah
Ada beberapa
kelebihan sebagai alasan mengapa ceramah sering digunakan.
§
Ceramah merupakan metode yang ’murah’ dan
’mudah’ untuk dilakukan. Murah dalam arti proses ceramah tidak memerlukan
peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti
demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah, memang ceramah hanya mengandalkan
su-ara guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
§
Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang
luas. Artinya, materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan
pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
§
Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi
yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang
mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin
dicapai.
§
Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan
kelas, oleh karena se-penuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang
memberikan cera-mah.
§
Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah
dapat diatur menjadi le-bih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas
yang beragam, atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa
dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat
dilakukan.
Dan berikut
beberapa kelemahan, di antaranya:
§
Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil
dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang
kelemahan yang pa-ling dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang
dikuasai-nya, sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa
yang dikuasai guru.
§
Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan
dapat mengakibatkan terja-dinya verbalisme.
§
Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur
yang baik, ceramah se-ring dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi,
walau pun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental siswa
sa-ma sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran; pikirannya me-layang
ke mana-mana, atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru tidak
menarik.
§
Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui
apakah seluruh siswa su-dah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun
ketika siswa di-beri kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang pun yang
bertanya, semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.
Langkah-langkah
Menggunakan Metode Ceramah :
Tahap Persiapan
Pada tahap ini
yang harus dilakukan adalah:
1)
Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
2)
Menentukan pokok-pokok materi yang akan
diceramahkan.
3)
Mempersiapkan alat bantu.
Tahap
Pelaksanaan
Pada tahap ini
ada tiga langkah yang harus dilakukan:
Langkah
Pembukaan. Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang
menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh langkah
ini.
Langkah
Penyajian. Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran de-ngan
cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembe-lajaran, maka guru
harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang
sedang disampaikan.
Langkah
Mengakhiri atau Menutup Ceramah. Ceramah harus ditutup dengan ringkasan
pokok-pokok matar agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa
tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswa
tetap mengingat materi pembelajaran.
·
Metode
demonstrasi
Metode demonstrasi adalah suatu metode mengajar dimana seorang guru
atau orang lain bahkan murid sendiri memperlihatkan kepada seluruh kelas
tentang suatu proses melakukan atau jalannya suatu proses perbuatan tertentu
Sedangkah langkah-langkah penerapan metode demonstrasi
adalah sebagai berikut :
ü Persiapkan alat-alat yang
diperlukan.
ü Guru menjelaskan kepada anak-anak
apa yang direncanakan dan apa yang akan dikerjakan.
ü Guru mendemonstrasikan kepada
anak-anak secara perlahan-lahan, serta memberikan penjelasan yang cukup
singkat.
ü Guru mengulang kembali selangkah
demi selangkah dan menjelaskan alasan alasan setiap langkah.
ü Guru menugaskan kepada siswa agar
melakukan demonstrasi sendiri langkah demi langkah dan disertai penjelasan.
Kelebihan metode demonstrasi
- Terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
- Proses pembelajaran akan lebih menarik
- Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan.
Kekurangan metode demonstrasi
- Memerlukan keterampilan guru secara khusus.
- Memerlukan waktu yang banyak.
- Memerlukan kematangan dalam perancangan atau persiapan.
- Keterbatasan dalam sumber belajar, alat pelajaran, situasi yang harus dikondisikan dan waktu untuk mendemonstrasikan.
·
Metode
eksperrimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan suatu
percobaan, mengalami dan membuktikan sendiri apa yang dipelajari, serta siswa
dapat menarik suatu kesimpulan dari proses yang dialaminya.
Kelebihan Metode Eksperimen
o
Melatih disiplin diri siswa
melalui eksperimen yang dilakukannya terutama kaitannya dengan
keterlibatan, ketelitian, ketekunan dalam melakukan eksperimen.
o
Kesimpulan eksperimen lebih lama tersimpan dalam ingatan
siswamelalui eksperimen yang dilakukannya sendiri secara langsung.
o
Siswa akan lebih memahami hakikat dari ilmu pengetahuan dan
hakikat kebenaran secara langsung.
o
Mengembangkan sikap terbuka bagi siswa
o
Metode ini melibatkan aktifitas dan kreatifitas siswasecara
langsung dalam pengajaran sehingga mereka akan terhindar dari verbalisme.
Adapun kelemahan metode eksperimen antara lain:
o
Metode ini memakan waktu yang banyak, jika diterapkan dalam
rangka pelajaran di sekolah, ia dapat menyerap waktu pelajaran.
o
Kebanyakan metode ini cocok untuk sains dan teknologi,
kurang tepat jika diterapkan pada pelajaran lain terutama bidang ilmu
pengetahuan sosial.
o
Pada hal-hal tertentu seperti pada eksperimen bahan-bahan
kimia, kemungkinan memiliki bahaya selalu ada. Dalam hal ini faktor keselamatan
kerja harus diperhitungkan.
o
Metode ini memerlukan alat dan fasilitas yang lengkap jika
kurang salah satu padanya, eksperimen akan gagal.
Langkah-Langkah Metode Eksperimen
a.
Memberi penjelasan secukupnya tentang apa yang harus dilakukan
dalam eksperimen
b.
Menentukan langkah-langkah pokok dalam membantu siswa dengan
eksperimen
c.
Sebelum eksperimen di laksanakan terlebih dahulu guru harus
menetapkan:
o
Alat-alat apa yang diperlukan
o
Langkah-langkah apa yang harus ditempuh
o
Hal-hal apa yang harus dicatat
o
Variabel-variabel mana yang harus dikontrol
d. Setelah eksperimen guru harus
menentukan apakah follow-up (tindak lanjut) eksperimen contohnya :
o
Mengumpulkan laporan mengenai eksperimen tersebut
o
Mengadakan tanya jawab tentang proses
o
Melaksanakan teks untuk menguji pengertian siswa
·
Metode resinitas (pemberian tugas)
Metode pemberian tugas adalah suatu cara dari
guru dalam proses belajar mengajar untuk mengaktifkan siswa dalam belajar baik
di sekolah maupun di rumah dan untuk dipertanggung jawabkan kepada guru.
Kelebihan
Metode Resitasi
·
Lebih merangsang siswa dalam melakukan
aktifitas belajar individual ataupun kelompok.
·
Dapat mengembangkan kemandirian siswa
diluar pengawasan guru.
·
Dalam membina tanggung jawab dan
disiplin siswa.
·
Dapat mengembangkan kreatifitas siswa.
Kekurangan
Metode Resitasi
·
Siswa sulit dikontrol, apakah benar dia
yang mengerjakan tugas ataukah orang lain.
·
Khusus untuk tugas kelompok, tidak
jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya adalah anggota tertentu
saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik.
·
Tidak mudah memberikan tugas yang
sesuai dengan perbedaan individu siswa.
·
Sering memberikan tugas yang menonton
(tak bervariasi) dapat menimbulkan kebosanan siswa.
·
Seringkali anak didik melakukan
penipuan dimana anak didik hanya menitu hasil pekerjaan orang lain tanpa mau
bersusah payah mengerjakan sendiri.
·
Terkadang tugas itu dikerjakan orang
lain tanpa pengawasan.
Langkah-langkah Metode Resitasi
Ada
langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode pembelajaran tugas
antara lain :
- Fase Pemberian Tugas
Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya
mempertimbangkan :
·
Tujuan yang akan dicapai
·
Jenis tugas jelas dan tepat
sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan tersebut
·
Sesuai dengan kemampuan siswa
·
Ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa
·
Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan
tugas tersebut.
Dalam fase ini tugas yang diberikan kepada setiap anak
didik harus jelas dan petunjuk-petunjuk yang diberikan harus terarah.
- Langkah Pelaksanaan Tugas
·
Diberikan bimbingan atau pengawasan
oleh guru
·
Diberikan dorongan sehingga anak mau
bekerja
·
Diusahakan atau dikerjakan oleh siswa
sendiri, tidak menyuruh orang lain
·
Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil
yang dia peroleh dengan baik dan sistematik
Dalam fase ini anak didik belajar (melaksanakan tugas)
sesuai tujuan dan petunjuk-petunjuk guru.
- Fase Mempertanggungjawabkan Tugas
·
Laporan siswa baik lisan atau tertulis
dari apa yang telah dikerjakannya
·
Ada tanya jawab diskusi kelas
·
Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non
tes atau cara lainnya
·
Metode team teaching (kerja kelompok/belajar
kelompok)
Metode kerja kelompok adalah penyajian materi dengan cara pemberian
tugas-tugas untuk mempelajari sesuatu kepada kelompok-kelompok belajar yang
sudah ditentukan dalam rangka mencapai tujuan.
Keuntungan
metode kerrja kelompok:
·
Ditinjau dari pedagogis; kegiatan kelompok akan mendapatkan
kualitas kepribadian peserta didik seperti: adanya kerja sama, toleransi,
berfikir kritis, disiplin dan sebagainya.
·
Ditinjau dari segi psikologo; timbul persaingan yang positif
antara kelompok karena mereka bekerja pada masing-masing kelompok.
·
Ditinjau dari segi sosial; anak yang pandai dalam kelompok
tersebut dapat membantu anak yang kurang pandai dalam menyelesaikan tugas.
·
Ditinjau dari segi ajaran islam; saling membantu sesama
termasuk ibadah.
Kelemahan metode kerja kelompok:
·
Kadang-kadang dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat
sesama peserta didik yang ada dalam kelompok
·
Tugas pendidik akan menjadi lebih banyak dan beragam.
·
Tugas-tugas yang diberikan kadang-kadang hanya dikerjakan
oleh segelintir peserta didik yang cakap dan rajin, sedangkan peserta didik
yang malas menyerahkan tugas-tugas kepada temannya dalam kelompok tersebut.
Langkah-langkah metode kerja kelompok:
1.
Membentuk kelompok.
Pendidik atau peserta didik, atau
pendidik bersama peserta didik membentuk kelompok-kelompok belajar. Berapa
jumlah kelompok dan berapa jumlah anggota setiap kelompok disesuaikan dengan
kebutuhan dan tujuan yang hendak dicapai. Pada kesempatan ini pendidik
menjelaskan tujuan, kebutuhan dan gambaran mengenai kegiatan-kegiatan
yang harus dikerjakan oleh kelompok, sehingga peserta didik menyadari mengapa
dan untuk apa dibentuk kelompok-kelompok.
2. Pemberian tugas-tugas pada kelompok.
Pendidik membrikan tugas-tugas
kepada peserta didik menurut kelompoknya masing-masing. Pada kesempatan ini
pendidik memberikan petunjuk-petunjuk mengenai pelaksanaan tugas dan berbagai
aspek kegiatan yang mungkin dilakukan oleh setiap kelompok dalam rangka
mewujudkan hasil kerja kelompok sebagai suatu kesatuan.
- Masing-masing kelompok mengerjakan tugas-tugasnya. Peserta didik-peserta didik bekerja sama secara gotong royong menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dalam rangka mewujudkan hasil kerja kelompoknya masing-masing. Pendidik mengawasi, mengarahkan atau mungkin juga menjawab beberapa pertanyaan dalam rangka menjamin ketertiban dan kelancaran kerja kelompok.
- Pendidik atau pendidik bersamaan peserta didik dilakukan penilaian, bukan saja terhadap hasil kerja yang dicapai kelompok, melainkan juga terhadap cara bekerja sama dan aspek-aspek lain sesuai dengan tujuannya dan meliputi penilaian secara individual, kelompok, maupun kelas sebagai suatu kesatuan.
·
Metode Drill
Metode Drill
adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan,
agar siswa memiliki ketangkasan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari.
Langkah-langkah Penggunaan Metode Drill
Tahap persiapan
Pada tahap ini, ada beberapa hal yang dilakukan, antara lain
·
Merumuskan
tujuan yang harus dicapai oleh siswa
·
Menentukan
dengan jelas keterampilan secara spesifik dan berurutan
·
Menentukan
rangkaian gerakan atau langkah yang harus dikerjakan untuk menghindari
kesalahan
·
Melakukan
kegiatan pradrill sebelum menerapkan metode ini secara penuh
Tahap
pelaksanaan
langkah
pembukaan
·
Memulai
latihan dengan hal-hal yang sederhana dulu
·
Ciptakan
suasana yang menyenangkan
·
Yakinkan
bahwa semua siswa tertarik untuk ikut
·
memberikan
kesempatan kepada siswa untuk terus berlatih
Langkah
Mengakhiri
Apabila
latihan sudah selesai, maka guru harus terus memberikan motivasi untuk siswa terus melakukan latihan secara berkesinambungan
sehingga latihan yang diberikan dapat semakin melekat, terampil dan terbiasa.
Penutup
·
Melaksanakan
perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang dilaksanakanoleh siswa.
·
Memberikan
latihan penenangan.
Kekurangan
Metode Drilla.
·
Menghambat
bakat dan inisiatif siswa
·
Menimbulkan
penyesuaian secara statis kepada lingkungan (kadang-kadang latihan diadakan
atau dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton, mudah
membosankan)
·
Membentuk
kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis
Kelebihan
Metode Drill
·
Untuk
memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, kata-kata atau
kalimat, membuat alat-alat, mempergunakan alat-alat mesin permainan dan atletik
dan keterampilan menggunakan peralatan olahraga.
·
untuk
memperoleh kecakapan mental dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan,
pembagian, tanda-tanda atau simbol dan lainnya.
·
untuk
memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi.)
·
Pembentukan
kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta kecepatan pelaksanaan.
·
Pemanfaatan
kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi dalam pelaksanaan.
·
Pembentukan
kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompleks, rumit, menjadi lebih
otomatis.
·
Metode
Karya Wisata
Metode
karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh
pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan
peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.
Kelebihan
metode karyawisata sebagai berikut :
·
Karyawisata menerapkan prinsip
pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
·
Membuat bahan yang dipelajari
di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di
masyarakat.
·
Pengajaran dapat lebih
merangsang kreativitas anak.
Kekurangan
metode karyawisata sebagai berikut :
·
Memerlukan persiapan yang
melibatkan banyak pihak.
·
Memerlukan perencanaan dengan
persiapan yang matang.
·
Dalam karyawisata sering unsur
rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya
terabaikan.
·
Memerlukan pengawasan yang
lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.
·
Biayanya cukup mahal.
·
Memerlukan tanggung jawab guru
dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama
karyawisata jangka panjang dan jauh.
Langkah-langkah metode
ini sebagai berikut:
·
Persiapan, dimana guru
perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan
teknik, menghubungi pemimpin obyek yang akan dikunjungi untuk merundingkan
segala sesuatunya, penyusunan rencana yang masak, membagi tugas-tugas,
mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok, serta mengirim utusan.
·
Pelaksanaan karya
wisata, dimana pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu petugas-petugas
lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama, mengawasi
petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai
dengan tanggungjawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu.
·
Akhir karya wisata,
pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil karya wisata,
menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh,
menindaklanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar,
model-model, diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya.
8.
Buatlah
tiga strategi pembelajaran aktif (definisi dan langkah-langkahnya)!
·
Reading
Guide (Panduan Membaca)
Dalam beberapa kesempatan, sering terdapat kejadian bahwa materi
tidak dapat diselesaikan di dalam kelas dan harus diselesaikan di luar kelas
karena banyaknya materi yang harus diselesaikan. Dalam keadaan seperti ini,
strategi ini dapat digunakan secara optimal.
Langkah-langkah pembelajaran:
a.
Tentukan
bacaan yang akan di pelajari.
b.
Buat
pertanyaan-pertanyaan yang akan di jawab oleh siswa atau kisi-kisi
c.
dan
boleh juga bagan atau skema yang dapat di isi oleh mereka dari bahan bacaan
yang telah di pilih tadi.
d.
Bagikan
bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisi pada siswa.
e.
Tugas
siswa adalah mempelajari bahan bacaan dengan menggunakan pertanyaan atau
kisi-kisi yang ada. Batasi aktifitas ini sehingga tidak akan memakan waktu yang
berlebihan.
f.
Bahas
pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan jawabannya pada siswa.
g.
Diakhir
pelajaran beri ulasan secukupnya.
·
Questions
Students Have (pertanyaan dari siswa)
Teknik ini merupakan teknik yang mudah dilakukan dan dapat dipakai
untuk mengetahui kebutuhan serta harapan siswa. Teknik ini menggunakan
elisitasi dalam memperoleh partisipasi siswa secara tertulis.
Langkah-langkah pembelajaran:
a.
Bagikan
potongan-potongan kertas (ukuran kartu pos) kepada siswa.
b.
Minta
setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan
materi pelajaran (tidak perlu menuliskan nama).
c.
Setelah
semua selesai membuat pertanyaan masing-masing diminta untuk memberikan kertas
yang berisi pertanyaan kepada teman disamping kirinya. Dalam hal ini jika
posisi duduk siswa adalah lingkaran, nantinya akan terjadi gerakan perputaran
kertas searah jarum jam. Jika posisi duduk berderet sesuaikan dengan posisi
mereka asalkan semua siswa dapat giliran untuk membaca semua pertanyaan dari
teman-temannya.
d.
Pada
saat menerima kertas dari teman disampingnya siswa diminta untuk membaca
pertanyaan yang ada. Jika pertanyaan itu juga ingin diketahui jawabannya, maka
dia harus memberi tanda centang (V), jika tidak ingin diketahui atau tidak
menarik, berikan langsung kepada teman disamping kiri. Dan begitu seterusnya
sampai semua soal kembali kepada pemiliknya.
e.
Ketika
kertas pertanyaan tadi kembali kepada pemiliknya siswa diminta untuk menghitung
tanda centang yang ada pada kertasnya. Pada saat ini carilah pertanyaan yang
mendapat tanda centang paling banyak.
f.
Beri
respon kepada pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan
·
jawaban
langsung secara singkat
·
menunda
jawaban sampai pada waktu yang tepat atau waktu membahas topik tersebut
·
menjelaskan
bahwa mata pelajaran ini tidak akan sampai membahas petanyaan tersebut. Jawaban
secara pribadi dapat diberikan di luar kelas.
g.
Jika
waktu cukup, minta beberapa orang siswa untuk membacakan pertanyaan yang dia
tulis meskipun tidak mendapatkan tanda centang yang banyak kemudian beri
jawaban. Kumpulkan semua kertas. Besar kemungkinan ada pertanyaan-pertanyaan
yang akan jawab pada pertemuan berikutnya.
·
Active
Knowledge Sharing (Saling tukar pengetahuan)
Strategi ini dapat membawa siswa untuk siap belajar dengan cepat,
strategi ini dapat digunakan untuk melihat tingkat kemampuan siswa untuk
membentuk kerjasama tim. Strategi ini dilakukan pada hampir semua mata
pelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran:
a)
Buatlah
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan di
ajarkan.
b)
Minta
siswa untuk menjawab dengan sebaik-baiknya.
c)
Minta
semua siswa untuk berkeliling mencari teman yang dapat membantu menjawab
pertanyaan yang tidak di ketahui atau di ragukan jawabannya. Tekankan pada
mereka agar saling membantu.
d)
Minta
siswa untuk kembali ke tempat duduk mereka kemudian periksalah jawaban mereka.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh siswa. Guanakan
jawaban-jawaban yang muncul sebagai jembatan untuk mengenal topik penting yang
akan di sampaikan di kelas.
9.
Buatlah
contoh concept mapping!
10. Hasil belajar dalam bentuk apa yang diharapkan setelah
terlaksananya proses pembelajaran PAI? Dan hal-hal apa saja yang harus
diperhatikan dalam upaya penilaian hasil belajar yang efektif!
Hasil belajar yang diharapkan setelah terlaksananya proses pembelajaran
PAI ialah membuat perserta didik memiliki banyak pengetahuan materi tentang
agama, penguasaan ilmu dan juga menjadikan peserta didik menjadi
individu-individu yang memiliki diri yang baik dan berakhlak mulia sehingga
mereka akan menjadi manusia yang bermanfaat bagi masyarakat.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penilaian hasil belajar:
1.
Merumuskan
atau mempertegas tujuan pengajaran.
2.
Mengkaji
kembali materi pengajaran berdasarkan kurikulum dan silabus mata pelajaran.
3.
Menyusun
alat-alat penilaian, baik tes maupun non tes yang cocok digunakan dalam menilai
jenis-jenis tingkah laku yang tergambar dalam tujuan pengajaran.
4.
Menggunakan
hasil-hasil penilaian sesuai dengan tujuan penilaian tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar