Pengertian Kaligrafi, "Kaligrafi adalah ilmu seni menulis indah, ia berasal dari bahasa asing, yaitu: Bahasa inggris: Caligraphy is (art) beautiful hand writing. Bahasa latin: Calios: indah; Graph: tulisan, jadi artinya adalah tulisan indah. Kaligrafi dalam bahasa Arab disebut al-khoth, yang berarti: guratan garis atau tulisan.
Definis Kaligrafi dari beberapa pakar:
Menurut Syaikh
Syamsuddin Al-Ahfani : Pengertian khath (kaligrafi) adalah: "Ilmu yang
mempelajari bermacam bentuk huruf tunggal, pisah dan tataletaknya serta metode
cara merangkainya menjadi susunan kata atau cara penulisannya di atas kertas
dan sebagainya" (Al-akfani -Irsyadul Qasid).
Menurut Yaqut
Al-Musta'shimy : "Kaligrafi adalah seni arsitektur yang dieksoresikan
lewat alat keterampilan".
Menutut Ubaid bin Ibad
: " Khat merupakan duta/utusan dari tangan, sedang pena adalah
dutanya"
Jenis-jenis Khat:
Dalam perkembangannya muncul banyak jenis khat kaligrafi, tidak semua khath tersebut bertahan hingga saat ini. Terdapat 8 (delapan) jenis khat kaligrafi yang populer yang dikenal oleh para pecinta seni kaligrafi di Indonesia, yaitu;
1. Khat Naskhi
Gaya Naskhi - Kaligrafi gaya Naskhi paling sering dipakai orang-orang islam, baik untuk menulis naskah keagamaan maupun tulisan sehari-hari. Gaya Naskhi termasuk gaya penulisan kaligrafi tertua. Sejak kaidah penulisannya dirumuskan secara sistematis oleh Ibnu Muqlah pada abad ke-10, gaya kaligrafi ini sangat populer digunakan untuk menulis mushaf Alquran sampai sekarang. Karakter hurufnya sederhana, nyaris tanpa hiasan tambahan, sehingga mudah ditulis dan dibaca. [Didin Sirojuddin (2006)].
2. Khat Tsuluts
Gaya Tsuluts - Kaligrafi ini merupakan seorang menteri bahasa arabnya (wazir) di masa Kekhalifahan Abbasiyah. Tulisan kaligrafi gaya Tsuluts sangat ornamental, dengan banyak hiasan tambahan dan mudah dibentuk dalam komposisi tertentu untuk memenuhi ruang tulisan yang tersedia. Karya kaligrafi yang menggunakan gaya Tsuluts bisa ditulis dalam bentuk kurva, dengan kepala meruncing dan terkadang ditulis dengan gaya sambung dan interseksi yang kuat. Karena keindahan dan keluwesannya ini, gaya Tsuluts banyak digunakan sebagai ornamen arsitektur masjid, sampul buku, dan dekorasi interior, dan lain sebagainya.
3. Khat Farisi
Kaligrafi gaya Farisi - Seperti tampak dari namanya, kaligrafi gaya Farisi dikembangkan oleh orang Persia dan menjadi huruf resmi bangsa ini sejak masa Dinasti Safawi sampai sekarang. Kaligrafi Farisi sangat mengutamakan unsur garis, ditulis tanpa harakat, dan kepiawaian penulisnya ditentukan oleh kelincahannya mempermainkan tebal-tipis huruf dalam 'takaran' yang tepat. Gaya ini banyak digunakan sebagai dekorasi eksterior masjid di Iran, yang biasanya dipadu dengan warna-warni Arabes.
4. Khat Riq'ah
Gaya Riq’ah - Kaligrafi ini merupakan hasil pengembangan kaligrafi gaya Naskhi dan Tsuluts. Sebagaimana hal-nya dengan tulisan gaya Naskhi yang dipakai dalam tulisan sehari-hari. Riq’ah dikembangkan oleh kaligrafer Daulah Utsmaniyah, lazim pula digunakan untuk tulisan tangan biasa atau untuk kepentingan praktis lainnya. Karakter hurufnya sangat sederhana, tanpa harakat, sehingga memungkinkan untuk ditulis cepat.
5. Khat Ijazah
Gaya Ijazah (Raihani) - Tulisan kaligrafi gaya Ijazah (Raihani) merupakan perpaduan antara gaya Tsuluts dan Naskhi, yang dikembangkan oleh para pakar kaligrafer Daulah Usmani. Gaya ini lazim digunakan untuk penulisan ijazah dari seorang guru kaligrafi kepada muridnya. Karakter hurufnya seperti Tsuluts, tetapi lebih sederhana, sedikit hiasan tambahan, dan tidak lazim ditulis secara bertumpuk (murakkab).
6. Khat Diwani
Gaya kaligrafi Diwani - Kaligrafi ini dikembangkan oleh kaligrafer Ibrahim Munif. Kemudian, disempurnakan oleh Syaikh Hamdullah dan kaligrafer Daulah Usmani di Turki akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16.Gaya ini digunakan untuk menulis kepala surat resmi kerajaan. Karakter gaya ini bulat dan tidak berharakat. Keindahan tulisannya bergantung pada permainan garisnya yang kadang-kadang pada huruf tertentu neninggi atau menurun, jauh melebihi patokan garis horizontalnya. Model kaligrafi Diwani banyak digunakan untuk ornamen arsitektur dan sampul buku.
7. Khat Diwani Jali
Gaya Diwani Jali - Kaligrafi ini merupakan pengembangan gaya Diwani. Gaya penulisan kaligrafi ini diperkenalkan oleh Hafiz Usman, seorang kaligrafer terkemuka Daulah Usmani di Turki. Anatomi huruf Diwani Jali pada dasarnya mirip Diwani, namun jauh lebih ornamental, padat, dan terkadang bertumpuk-tumpuk. Berbeda dengan Diwani yang tidak berharakat, Diwani Jali sebaliknya sangat melimpah. Harakat yang melimpah ini lebih ditujukan untuk keperluan dekoratif dan tidak seluruhnya berfungsi sebagai tanda baca. Karenanya, gaya ini sulit dibaca secara selintas. Biasanya, model ini digunakan untuk aplikasi yang tidak fungsional, seperti dekorasi interior masjid atau benda hias.
8. Khat Kufi
Gaya Kufi - Kaligrafi gaya kufi, penulisannya banyak digunakan untuk penyalinan Alquran periode awal. Karena itu, gaya Kufi ini adalah model penulisan paling tua di antara semua gaya kaligrafi. Gaya ini pertama kali berkembang di Kota Kufah, Irak, yang merupakan salah satu kota terpenting dalam sejarah peradaban Islam sejak abad ke-7 M.
Tapi disini saya akan
memperkenalkan kaligrafi baru, yaitu tulisan latin “Indonesia” yang dibuat atau
ditulis dengan gaya kaligrafi arab. Tulisan ini pertama kali saya lihat atau
temukan dari teman kerja saya yang belum genap satu tahun saya kenal. Dia
adalah Dedy Pratama 😉😉 saya memperkenalkan kaligrafi ini
karena menurut saya tulisan ini begitu indah dan unik, untuk orang yang pertama
kali melihatnya mungkin akan mengalami kesulitan saat membacanya karena memang
agak susah hehee 😂😂😂 tapi percayalah.. jika dilihat sepintas
memang seperti tulisan kaligrafi arab pada umumnya, uniknya adalah bacaan dari
tulisan tersebut memang asli bahasa latin Indonesia.
Laki-laki kelahiran 27
Juli 1987 ini mengaku bahwa keahliannya dalam menulis kaligrafi unik ini
berawal dari keisengannya menulis pada saat awal masuk duduk dibangku kuliah.
Banyak orang yang belum menyadari bakat terpendamnya ini, karena itulah saya
merekomendasikan kepada teman-teman sekalian untuk melihat tulisan indah ini.. 😀😀😀
Gambar diatas itu
tulisannya “Happy Graduation Musta’inah Semoga sukses selalu mengikuti
langkahmu 26 Maret 2018 H . 8 Rajab 1439 H”
Tulisan diatas itu
adalah kaligrafi unik yang saya bilang tadi, tulisan ini diberikan kepada saya
pada saat saya wisudah bulan Maret lalu 😊 Kelihatannya
memang seperti kaligrafi Arab biasa bukan…?? Tapi ketika dibaca tulisannya
tetaplah tulisan latin Indonesia..
Unik yahh 😊😊😉😉
Inilah Kaligrafi / Tulisan Indah Karya Kak Dedy
Pratama 😊 😊 😊
Waahh MaasyaAllah..
BalasHapusbagus Sekali
Jazakillah Khairan Katsiran yaaa....