PERAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM REFORMASI PENDIDIKAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Adapun latar belakang penulis dalam
mengerjakan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih jelas tentang Reformasi Pendidikan dan Peran Teknologi
Pendidikan, khususnya untuk mata kuliah Pengantar
Teknologi Pendidikan. Selain itu makalah ini dibuat sebagai wadah untuk memperluas
wawasan mahasiswa mengenai Reformasi
Pendidikan dan Peran Teknologi Pendidikan secara
menyeluruh.
Oleh karenanya perlu adanya revolusi
pendidikan atau setidaknya reformasi bidang pendidikan. Agar setiap generasi
dapat dibentuk sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan zamannya.
Untuk itu
pembahasan makalah ini diangkat untuk mengungkap masalah-masalah tersebut.
Berdasarkan fakta yang ada, dan karya-karya ilmiah yang telah ditulis oleh para
pakar pendidikan, telah ditemukan upaya untuk memajukan dunia pendidikan,
dengan menciptakan/memperkenalkan sistem pembelajaran yang efektif dan efisien
bagi guru dan peserta didik.
Selanjutnya, berangkat dari
latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulisan makalah ini kami beri
judul “Educational Reform. The Role of Educational Technology”.
1.2
Maksud dan Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
a.
Melatih mahasiswa mengembangkan
bahan ajar melalui karya tulis.
b.
Mendidik mahasiswa untuk
mengetahui lebih banyak tentang materi yang
dijelaskan.
c. Agar mahasiswa mampu
menjelaskan materi Educational Reform. The Role of Educational Technology secara menyeluruh
dengan cermat.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah
yang kami angkat dalam makalah ini adalah :
1. Apa Pengertian Reformasi Pendidikan?
2. Bagaimana Peran Teknologi dalam
Perkembangan Pendidikan di Indonesia
3. Apa saja Manfaat dan
Kelemahan dari Teknologi Pendidikan?
2.1 Pengertian Reformasi Pendidikan
Secara umum istilah reformasi dapat
diartikan sebagai usaha perubahan untuk memperbaiki keadaan. Pendidikan
merupakan lini yang tidak dapat dipandang sebelah mata dalam pembangunan.
Pendidikan yang didefinisikan sebagai proses pencerahan pe-manusia-an yang
mengarah pada pen-dewasa-an secara bertanggung jawab. Hal ini memerlukan visi
dan misi yang memiliki relevansi dengan keadaan dan tuntutan zamannya. Karena
Setiap perubahan zaman akan mempengaruhi pula orientasi kebijakan pendidikan, entah itu secara teoritis atau
praktisnya.
Oleh karenanya perlu adanya revolusi pendidikan atau setidaknya
reformasi bidang pendidikan. Agar setiap generasi dapat dibentuk sesuai dengan
tuntutan dan kebutuhan zamannya. Artinya produk yang dihasilkan oleh proses
pendidikan itu tidak sia-sia . Transformasi nilai-nilai teknodik yang diarahkan untuk pembangunan harus
berpijak pada budaya setempat yang pada gilirannya akan menghasilkan insan yang
berbudaya. Ia bukan hanya alih teknologi belaka, namun lebih berorientasi
bagaimana memproduk teknologi yang berwawasan universal dengan menjunjung
integrated local values.
Pendidikan bagi kehidupan manusia di era global seperti saat ini
merupakan kebutuhan yang amat menentukan bagi masa depannya. Tanpa melalui
proses pendidikan yang baik, sulit kiranya bagi seseorang untuk menyesuaikan
diri dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Bahkan, pendidikan tidak saja
penting bagi kehidupan individual orang per orang, tetapi juga amat penting
bagi tata kehidupan kolektif dalam rangka membangun fondasi jalan yang kokoh
menuju terwujudnya masyarakat yang makmur, berkembang, dan mandiri.
Reformasi di bidang pendidikan pada dasarnya merupakan upaya ke arah
terbentuknya masyarakat madani, yaitu masyarakat yang ditandai dengan:
1)
Pemberdayaan warga Negara dan
masyarakat agar tercapai keseimbangan antara pribadi dan Negara
2)
Hidup dan berkembangnya lembaga
masyarakat dalam berbagai bentuk, sifat, dan besaran yang tergabung dalam suatu
ikatan etika.
3)
Kehidupan moral yang menjunjung
tinggi martabat manusia yaitu manusia sebagai subjek dan bukan objek
pembangunan.
4)
Warga masyarakat berperan serta
dalam membentuk suatu keluarga besar yang dijiwai semangat persaudaraan yang
bersifat universal
5)
Tumbuh dan suburnya perkembangan
kepekaan terhadap sesama dan lingkungan dengan saling menghargai, memperhatikan, kerja sama,
dan peduli.
2.2 Peran Teknologi dalam Perkembangan Pendidikan di Indonesia
Dalam mengembangkan kurikulum, salah satu prinsip yang
perlu diperhatikan adalah “sesuai dengan kebutuhan”. Namun, kesepakatan ini
baru menjadi masalah apabila diikuti pertanyaan lanjutan, misalnya kebutuhan
siapa? Untuk masyarakat yang mana? Masyarakat yang mau diarahkan kemana?
Masyarakat agraris, masyarakat industri, masyarakat saat ini, masyarakat tahun
2025, atau masyarakat yang “melek” teknologi.
Kurikulum sebagai salah satu komponen dari sistem
pendidikan selalu mendapat sorotan masyarakat termasuk pejabat, ilmuwan, kalangan
industry dan orang
tua yang merasa berkepentingan dengan hasil-hasil pendidikan. Bahkan, Winarno
Surakhmad (2002:2) mensinyalir bahwa kurikulum yang diciptakan untuk “memecahkan
masalah tertentu ternyata lahir justru sebagai masalah”. Oleh karena itu,
pengembang kurikulum harus dapat menganalisis, mengadakan koreksi terhadap
kekurangannya dan mencari alternative pemecahan masalah yang kreatif, inovatif,
dan missioner.
Dalam inovasi pendidikan tidak bisa lepas dengan masalah
revolusi metode, kurikulum yang inovatif, teknologi serta SDM yang kritis untuk bisa menghasilkan
daya cipta dan hasil sekolah sebagai bentuk perubahan pendidikan. Untuk itu ada
5 teknologi
yang dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik yaitu : sistem
berpikir, disain
sistem, kualitas pengetahuan, manajemen perubahan dan teknologi pendidikan.
Pembelajaran kurikulum teknologi pendidikan hendaknya
berintikan pemecahan masalah dengan pendekatan empat pilar belajar, yaitu:
- Learning to know, yaitu peserta didik akan dapat memahami dan menghayati bagaimana suatu pengetahuan dapat diperoleh dari fenomena yang terdapat dalam lingkungannya. Dengan pendekatan ini diharapkan akan lahir generasi yang memiliki kepercayaa bahwa manusia sebagai kalifah Tuhan di bumi diberi kemampuan untuk mengelola dan mendayagunakan alam bagi kemajuan taraf hidup manusia.
- Learning to do, yaitu menerapkan suatu upaya agar peserta didik menghayati proses balajar dengan melakukan sesuatu yang bermakna.
- Learning to be, yaitu proses pembelajaran yang memungkinkan lahirnya manusia terdidik yang mandiri.
- Learning to live together, yaitu pendekatan melalui penerapan paradigma ilmu pengetahuan, seperti pendekatan menemukan dan pendekatan penyelidik akan memungkinkan peserta didik menemukan kebahagiaan dalam belajar.
2.3 Manfaat dan Kelemahan
dari Teknologi Pendidikan
Begitu banyak manfaat
yang kita dapatkan dari Teknologi Pendidikan, yaitu:
- Teknologi Pendidikan sebagai peralatan untuk mendukung kontruksi pengetahuan:
-
Untuk
mewakili gagasan pelajar pemahaman dan kepercayaan.
-
Untuk
organisir produksi, multi media sebagai dasar pengetahuan pelajar.
- Teknologi pendidikan sebagai sarana informasi untuk menyelidiki pengetahuan yang mendukung pelajar :
-
Untuk mengakses informasi yang
diperlukan
-
Untuk perbandingan persektif,
kepercayaan dan pandangan dunia.
- Teknologi pendidikan sebagai media social untuk mendukung pelajaran dengan berbicara.
- Teknologi pendidikan sebagai mitra intelektual untuk mendukung pelajar.
- Teknologi pendidikan dapat meningkatkan efektifitas dan efisien proses belajar mengajar.
Selain adanya manfaat teknologi
pendidikan ada pula kekurangannya. Kekurangan dari teknologi pendidikan yaitu:
- Pihak guru yang tidak bisa mengoperasikan/menguasai elektronika akan tertinggal oleh siswa.
- Teknologi pendidikan memerlukan SDM yang berkualitas untuk bisa mempercepat inovasi sekolah, sedangkan realita masih kurang.
- Teknologi pendidikan yang baik itu hardware maupun software membutuhkan biaya yang mahal.
- Keterbatasan sarana prasarana sekolah akan menghambat inovasi pendidikan
- Penggunaan teknologi pendidikan dalam bentuk hardware memerlukan kontrol yang tinggi dari guru atau orang tua terutama internet dan software.
- Siswa yang tidak mempunyai motivasi yang tinggi cenderung gagal.
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Tonank Braugrana. JUNI. VII.2. Dasar Perlunya Teknologi Dalam Pendidikan
Hamzah B. Uno. 2011. Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan
Reformasi Pendidikan di
Indonesia. Jakarta.
Bumi Aksara
Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.
Jakarta : Kencana Prenada Media
Group
Muhtadin, Ahmad Mudzakir, Indra Prasetyo, Nurni Hayati Fitri, Reza taufani. 2008. PENERAPAN TEKNOLOGI
PENDIDIKAN DALAM RANGKA MENUJU Iinnovative School”
Sumber: http://ekoagussetiawan.blogspot.com/2012/11/peran-teknologi-pendidikan-dalam.html
Subhanallah...
BalasHapusbagus n.n makalah nyo....
alhamdulillah klu cak itu :)
Hapusterima kasih telah berkunjung ke blog ku ^^